Pengertian Bandwidth
Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari bidang teknik listrik, di mana bandwidth yang menunjukkan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran komunikasi (band).
Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation.
Jenis - jenis bandwidth
Terdapat dua jenis bandwidth yaitu :
Digital Bandwidth: Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi.
Analog Bandwith: Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
Pengertian Manajemen Bandwidth
Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem komunikasi data.
Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS = Quality Of Services).
Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk.
Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwith memberikan kemampuan untuk mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.
Manfaat yang dari majemen bandwith adalah :
- Semua komputer dapat menggunakan internet dengan lancar dan stabi l walaupun semua unit komputer menggunakan internet dalam waktu yang bersamaan.
- Semua bagian unit komputer mendapatkan bandwidth sesuai dengan kebutuhan koneksi internet.
- Memaksimalkan Bandwidth di semua unit komputer.
- Membantu admin dalam mengontrol bandwidth.
Yang mempengaruhi pemakaian bandwidth :
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi pemakaian dari sebuah bandwidth, berikut ini adalah hal-hal yang mempengaruhi pemakaian bandwidth:
1. Tampilan Website
Ketika website anda di akses, maka bandwidth account anda akan berkurang sebesar halaman yang di load(dalam ukuran Byte). Website dengan banyak gambar dan video tentu akan lebih cepat menghabiskan bandwidth dibanding website yang menampilkan teks dan gambar.
2. Upload dan Download
Uataupun menerima. Attach file juga akan mengurangi lebih banyak bandwidth pada account Andapload maupun Download file akan mengurangi bandwidth account Anda. Gunakan account anda dengan semaksimal mungkin, jika tidak diperlukan lebih baik mengurangi aktiPenggunaan Email Client seperti outlook juga akan memakai bandwidth, baik itu mengirim email vitas upload/download.
3. POP3 dan SMTP
Mengatur dan membatasi pemakaian Bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika koneksi internet kita terbatas, misalnya kuota bandwidth yang terbatas dari ISP. Kita perlu membatasi kuota bandwidth tiap user yang terkoneksi ke Router Mikrotik. Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue. Ada dua macam Queue pada Mikrotik :
Queue Simple : merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.
Queue Tree : mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Kita harus mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.
Perbedaan antara Simple Queue Dan Queue Tree :
Queue Tree :
- Lebih Flexsibel dan harus paham tentang mangle dan traffic control
- Mampu membagi bandwidth secara fixed
- Mendukung penggunaan PCQ sehingga dapat membagi bandwith secara merata
- Mengatur aliran paket satu arah
- Jarang orang yang memakai ini
Simple Queue :
- Mampu membatasi trafik berdasarkan alaamt IP
- Memiliki aturan yang sangat ketat
- Mengatur aliran paket secara dua arah
- Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu membaci bandwidth secara merata
- Bisa menerapkan antrian yang ditandai melalui paket mangle
- Mampu mambagi bandwidth secara fixed
- Pengaturanya lebih sederhana
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Topologi
Langkah Percobaan:
1. Set IP PC1 dan PC2 secara manual
Hubungkan PC1 dengan ETH 3 Mikrotik dan PC2 dengan ETH 4 Mikrotik. Atur IP PC1 dan IP PC2 secara manual.
PC1 : IP = 192.168.2.100; Subnet Mask = 255.255.255.0; IP Default Gateway = 192.168.2.1
PC2 : IP =10.10.2.100; Subnet Mask =255.255.255.0; IP Default Gateway = 10.10.2.1
2. Set DHCP Client
Hubungkan ISP dengan ETH 1 pada Mikrotik. Beri IP ISP menggunakan DHCP client.
3. Set Queue Parent
Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka kita harus lakukan pendefinisian. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit dan Target Download Max-Limit.
4. Set child-queue untuk menentukan limitasi bandwidth per client
Pada child-queue kita menentukan target-address dengan mengisikan IP address masing-masing client (IP PC1 dan IP PC2).
Terapkan Limit-at (CIR) : 384kbps dan Max-Limit (MIR) : 128kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya. Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual dengan satuan bps (bit per second).
5. Lakukan konfigurasi NAT
NAT di atur dengan output pada ETH 1 dengan Action : Masquerade.
6. Lakukan tes kecepatan internet
Buka testspeed.net pada mesin pencari (search engine) PC1 atau PC2 untuk mengetahui besar kecepatan download pada PC client.
Analisa
Simple queues adalah cara pelimitan bandwidth dengan menggunakan pelimitan sederhana berdasarkan data rate. Simple queues juga merupakan cara termudah untuk melakukan manajement bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user. Ini berarti bahwa antrian harus selalu dikonfigurasi pada interface keluar mengenai arus lalu lintas. Metode Simple Queues merupakan metode yang cukup sederhana dalam melakukan konfigurasinya. Pada metode Simple Queues kita tidak bisa mengalokasikan bandwith khusus buat ICMP (Internet Control Message Protocol), sehingga apabila pemakaian bandwith pada klien sudah penuh, ping time nya akan naik dan bahkan RTO (request time out),
Kelebihan metode Simple Queues ini yaitu tidak dapat ditembus oleh Download Manager. Kekurangan yang terdapat pada metode Simple Queues adalah, kita tidak bisa mengalokasikan bandwith khusus buat ICMP (Internet Control Message Protocol), sehingga apabila pemakaian bandwith pada klien sudah penuh, ping time nya akan naik dan bahkan RTO (request time out).